Homeschooling Benefit “ why parents choose homeschooling?”

 

Banyak sekali alasan orang tua mengambil keputusan untuk memilih homeschooling. Beberapa yang dapat kami rangkum dalam artikel ini, yang membahas mengenai keuntungan-keuntungan dalam menjalani homeschooling sebagai pilihan pendidikan anak.

 

 

 

1.Ruang sosial anak dapat di filter oleh orang tua

 

Di jaman sekarang, ruang sosial merupakan hal yang sudah sangat mudah didapatkan. Anak Homeschooling dapat mengikuti berbagai komunitas agar sosialisasinya tetap dapat berjalan.

 

Kepentingan untuk memfilter ruang sosial anak, terutama di 6 tahun pertamanya, adalah untuk membentuk anak yang memiliki adab yang baik, dapat menghormati orang, bisa bekerjasama, dan dapat mengkomunikasikan keinginannya.

 

Ketika anak memiliki ruang sosial yang berisikan anak yang berkata kasar, tidak sopan, dan mengucilkan dirinya. Maka anak tentu akan meniru hal tersebut dan merasa opininya tidak penting karena selalu di kucilkan.

 

Hal ini banyak menjadi kekhawatiran orang tua sekarang.

 

Ketika anak Homeschooling memilih ruang sosial atau komunitas yang akan diikuti, maka orang tua dapat memilih komunitas yang berdampak positif dan sesuai dengan tujuan pendidikan keluarga. Belum lagi fleksibilitas dalam memilih komunitas yang sesuai dengan ketertarikan anak.

 

 

2.  A lot of free time to discover

 

Sistem sekolah sering sekali mengharuskan anak untuk menghabiskan waktu hingga 6-7 jam sehari di sekolah. Belum lagi PR atau tugas yang harus dikerjakan dirumah, di tambah belajar untuk keesokan harinya. Anak-anak harus berusaha memenuhi standard yang diberikan dengan banyak menghabiskan waktu membaca, menghafal dan mengerjakan soal-soal.

 

Berapa jam tersisa untuk menghabiskan waktu bersama keluarga. Homeschooling memberikan waktu yang lebih fleksibel dan sedikit dalam proses pembelajaran. Sehingga anak lebih banyak memiliki waktu luang. Selain untuk memberikan waktu lebih banyak dengan keluarga, anak dapat memiliki banyak waktu untuk mencari hal-hal yang menarik baginya. Hal ini memberikan kesempatan anak untuk mengenal dirinya, kelebihan, dan ketertarikan.

 

Seseorang yang mengenal baik ketertarikan, kelebihan dan kekurangan yang dimiliki dikemudian hari memiliki keuntungan lebih dalam merepresentasikan dirinya. Kepercayaan diri akan pilihan-pilihan yang diambilnya merupakan hasil dari anak memahami diri sendiri, yang dimulai dengan waktu luang yang dihabiskan dengan mencari minatnya.

 

3. Creative Learning

 

Homeschooling memberikan fleksibilitas tinggi dalam proses belajar.  Belajar bukan menjadi sesuatu yang wajib dilakukan hanya untuk mendapatkan nilai, tetapi untuk memenuhi rasa ingin tahu anak yang muncul.

 

Proses belajar pun tidak membosankan dan bukan sekedar mengikuti text book. Homeschooling memberikan proses belajar yang kreatif dan menarik untuk anak. Selain itu, anak dapat mengikuti kegiatan atau kelas diluar kelas akademiknya. Anak dapat mengikuti passion yang dimiliki tanpa menunggunya untuk menyelesaikan tahun-tahun sekolahnya. Kegiatan belajar bukan hanya mengenai akademik namun juga skills lain. Sumber belajar pun  dapat mengikuti course online dan tidak terbatas.

 

 

4. “Takut gagal atau tertinggal di kelas” itu tidak ada.  

 

Fokus kegagalan di kelas dalam sistem sekolah sangatlah tinggi, ketika anak salah melakukan sesuatu, sering sekali itu menjadi highlight pembicaraan. Anak akan membandingkan pencapaian dirinya dengan orang lain. Sering sekali akhirnya anak tidak dapat melihat kelebihan yang dimilikinya, karena terlalu berfokus agar tidak tertinggal dari temannya. Tekanan sosial terhadap anak yang memiliki kekurangan dalam bidang akademis juga tinggi, tekanan ini yang mengakibatkan anak memiliki kecemasan dikemudian hari.

 

 

Misalnya anak memiliki ketertarikan terhadap dunia hewan, namun ketika kegagalannya dalam matematika di highlight anak akan berfokus memperbaiki matematikanya. Yang sering sekali mengakibatkan anak menganggap ketertarikannya terhadap dunia hewan menjadi tidak penting, Karena yang terpenting adalah menyamai kemampuan matematika teman-temannya.

 

Dalam Homeschooling, anak diminta untuk memahami ketertarikannya. Berfokus untuk mengembangkan bakat dan minat yang dimiliki. Kekurangannya dalam bagian akademis yang lain tetap dipelajari tetapi yang menjadi fokus adalah KEMAMPUAN anak. Sehingga ketakutan anak akan ketertinggalan dengan teman sebayanya tidak terlalu tinggi, karena ia menyadari setiap orang memiliki kemampuan yang berbeda.

 

 

5. Personalized Learning

 

Sistem sekolah sering sekali membentuk standard yang harus dicapai murid. Sehingga banyak siswa yang memiliki kemampuan dan skills yang hampir sama. Dengan standard yang sama, anak akan memiliki kemampuan yang sama. Ketika ada anak yang memiliki ketertarikan menonjol diluar standard tersebut, sering sekali harus ditekan demi fokus mencapai standar yang ada.

 

Homeschooling mendapatkan keuntungan dengan Personalized Learning. Pembelajaran yang berfokus pada desire dan interest anak. Ketertarikan dan kemampuan yang dimiliki anak menjadi bibit dalam membentuk personalized Learning. Anak akan berkembang dengan ketertarikan yang dimiliki, pembelajaran yang di sesuaikan dengan ketertarikan anak akan menjadikannya dirinya bersemangat belajar. Sehingga tumbuh karakter pembelajar mandiri.

 

 

 

Beberapa hal tersebut yang menjadi alasan banyak sekali orang tua memilih homeschooling sebagai metode pendidikan anaknya.fleksibilitas dalam materi dan waktu menjadi alasan utama, kesadaran orang tua akan pentingnya untuk mengembangkan kemampuan diluar kemampuan akademik menjadi salah satu alasan lainya.

 

Tentu setiap orang tua memiliki alasan sendiri dalam memilih pendidikan anaknya. Namun yang terpasti semua orang tua menginginkan yang terbaik untuk anaknya. Sudahkah parents memilihkan pendidikan yang terbaik dan sesuai dengan perkembangan jaman?

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Monicka
Parenting Enthusiast - Homeschooling KITA