Rasa Aman dan Nyaman sebagai Pendukung Perkembangan
Ketika memasuki sekolah hal yang pertama harus orang tua lihat adalah “apakah anak merasa aman dan nyaman dengan lingkungannya?”
Anak TK yang dipaksa berpisah dengan ibunya saat dirinya belum siap menjadi tidak nyaman dalam ruang kelas. Walaupun mungkin dalam sepuluh atau lima belas menit kemudian dia lupa, namun rasa tidak nyaman dan tidak percaya ketika mulai berangkat sekolah sudah dapat dirasakan dikemudian hari. Hal ini tidak hilang begitu saja ketika anak berkegiatan. Namun apa sih kepentingan rasa aman dalam proses belajar? Bukannya jika keluar dari comfort zone” maka kita dapat berkembang dengan lebih baik?
Rasa aman merupakan hal yang pertama dicari ketika manusia lahir, bayi akan mencari ibunya, dipeluk sehingga merasa aman dan nyaman. Lalu ketika berkembang menjadi toddler, ia akan dapat bermain dengan tenang ketika merasa aman dan nyaman dengan lingkungannya. Ternyata hal ini berhubungan dengan perkembangan otak manusia.
Otak manusia dibagi menjadi 3 bagian Reptilian Brain yang sudah terbentuk semenjak lahir, Limbic Brain yang belum dapat berkembang penuh hingga usia 2 tahun, dan yang terakhir adalah Prefrontal Cortex yang tugasnya berpikir baru akan berkembang penuh saat usia 25 tahun.
Bagian otak pertama yang terbentuk Reptilian Brain disebutnya juga otak primitive, berfungsi untuk survival dan sensory motor input. Bagian otak kedua yang berkembang adalah Limbic Brain yang berfungsi sebagai attachment and emotional development. Yang terakhir terbentuk, dan memakan proses terlama yaitu Prefrontal Cortex sebagai otak berpikir, belajar, bahasa, mengingat, fokus, dan mengambil keputusan.
Untuk dapat melakukan perkembangan di Prefrontal Cortex lebih maksimal maka kedua otak sebelumnya harus sudah terbentuk matang dulu. Pengalaman sensori dalam Reptilian Brain harus terpenuhi, rasa aman dan nyaman dalam Limbic Brain harus terpenuhi juga. Ketika kedua hal ini belum terpenuhi dengan baik, maka otak yang diajak untuk mengembangkan bagian Prefrontal Cortex tidak dapat bekerja dengan maksimal. Otak dengan alami akan tetap mencari rasa aman dan nyaman yang dibutuhkan dan mencari sensori yang dibutuhkan agar dapat memenuhi perkembangannya.
Anak yang merasa tidak nyaman dengan lingkungannya akan memiliki rasa cemas untuk mengeksplorasi, mengungkapkan pikirannya, melakukan kesalahan dan tidak akan fokus dalam menyerap informasi. Hal ini sering terluput dari pengamatan.
Tentu untuk mendukung perkembangan otak yang maksimal, orang tua harus dapat memberikan rasa aman dan nyaman dirumah. Lebih lanjut, orang tua dapat mencarikan sekolah yang dapat memberikan kenyamanan dan rasa aman, agar anak dapat berkembang dengan maksimal.
Rasa Aman dan Nyaman sebagai Pendukung Perkembangan
Ketika memasuki sekolah hal yang pertama harus orang tua lihat adalah “apakah anak merasa aman dan nyaman dengan lingkungannya?”
Anak TK yang dipaksa berpisah dengan ibunya saat dirinya belum siap menjadi tidak nyaman dalam ruang kelas. Walaupun mungkin dalam sepuluh atau lima belas menit kemudian dia lupa, namun rasa tidak nyaman dan tidak percaya ketika mulai berangkat sekolah sudah dapat dirasakan dikemudian hari. Hal ini tidak hilang begitu saja ketika anak berkegiatan. Namun apa sih kepentingan rasa aman dalam proses belajar? Bukannya jika keluar dari comfort zone” maka kita dapat berkembang dengan lebih baik?
Rasa aman merupakan hal yang pertama dicari ketika manusia lahir, bayi akan mencari ibunya, dipeluk sehingga merasa aman dan nyaman. Lalu ketika berkembang menjadi toddler, ia akan dapat bermain dengan tenang ketika merasa aman dan nyaman dengan lingkungannya. Ternyata hal ini berhubungan dengan perkembangan otak manusia.
Otak manusia dibagi menjadi 3 bagian Reptilian Brain yang sudah terbentuk semenjak lahir, Limbic Brain yang belum dapat berkembang penuh hingga usia 2 tahun, dan yang terakhir adalah Prefrontal Cortex yang tugasnya berpikir baru akan berkembang penuh saat usia 25 tahun.
Bagian otak pertama yang terbentuk Reptilian Brain disebutnya juga otak primitive, berfungsi untuk survival dan sensory motor input. Bagian otak kedua yang berkembang adalah Limbic Brain yang berfungsi sebagai attachment and emotional development. Yang terakhir terbentuk, dan memakan proses terlama yaitu Prefrontal Cortex sebagai otak berpikir, belajar, bahasa, mengingat, fokus, dan mengambil keputusan.
Untuk dapat melakukan perkembangan di Prefrontal Cortex lebih maksimal maka kedua otak sebelumnya harus sudah terbentuk matang dulu. Pengalaman sensori dalam Reptilian Brain harus terpenuhi, rasa aman dan nyaman dalam Limbic Brain harus terpenuhi juga. Ketika kedua hal ini belum terpenuhi dengan baik, maka otak yang diajak untuk mengembangkan bagian Prefrontal Cortex tidak dapat bekerja dengan maksimal. Otak dengan alami akan tetap mencari rasa aman dan nyaman yang dibutuhkan dan mencari sensori yang dibutuhkan agar dapat memenuhi perkembangannya.
Anak yang merasa tidak nyaman dengan lingkungannya akan memiliki rasa cemas untuk mengeksplorasi, mengungkapkan pikirannya, melakukan kesalahan dan tidak akan fokus dalam menyerap informasi. Hal ini sering terluput dari pengamatan.
Tentu untuk mendukung perkembangan otak yang maksimal, orang tua harus dapat memberikan rasa aman dan nyaman dirumah. Lebih lanjut, orang tua dapat mencarikan sekolah yang dapat memberikan kenyamanan dan rasa aman, agar anak dapat berkembang dengan maksimal.
Monicka
Parenting Enthusiast - Homeschooling KITA