Sejak dulu sekolah dianggap sebagai lembaga tunggal dalam melaksanakan pendidikan anak. Namun akhir-akhir ini meningkatnya angka anak yang melaksanakan pendidikan berbasis rumah atau homeschooling membuka mata masyarakat bahwa sekolah bukan sebuah lembaga tunggal untuk mendidik anak. Selain itu muncul juga PKBM yang mengaku menggunakan konsep homeschooling dalam metode pendidikannya. Tapi masih banyak yang belum mengetahui peran kehadiran PKBM dalam pelaksanaan homeschooling. 


Homeschooling merupakan proses pembelajaran anak yang dilakukan di rumah dan orang tua memiliki tanggung jawab penuh atas proses belajar anak. Berapa lama anak belajar, apa yang akan dipelajari hingga tugas-tugas yang dikerjakan anak akan di desain oleh orang tua agar sesuai dengan visi keluarga dan kemampuan serta minat anak. 

Sedangkan jika anak bersekolah, maka proses pembelajaran anak akan didelegasikan penuh kepada pihak sekolah. orang tua hanya perlu mencari sekolah yang memiliki kecocokan dengan visi keluarga. Subjek yang dipelajari, jadwal belajar hingga jadwal libur anak merupakan otoritas sekolah. 

Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat atau lebih dikenal PKBM merupakan satuan pendidikan non formal yang dibentuk oleh masyarakat dan berada dalam pengawasan dan bimbingan dari dinas pendidikan nasional. PKBM dapat menyelenggarakan pendidikan kesetaraan. Biasanya anak homeschooling didaftarkan PKBM untuk mendapatkan NISN agar dapat melaksanakan ujian kesetaraan. 


Banyak PKBM yang menyatakan dirinya sebagai lembaga homeschooling dan menggunakan konsep homeschooling tapi masih menganut sistem sekolah yang kental. Seperti mewajibkan buku paket, proses belajar yang kaku, hingga menggunakan seragam. Padahal ini sangat memberikan informasi yang keliru. 

Untuk anak homechooling mandiri yang melakukan pembelajaran dirumah sebagai yang disebutkan, maka tidak ada kelas, tidak ada buku paket yang diwajibkan apalagi seragam yang wajib dipakai anak. Sedangkan sebuah lembaga homeschooling hadir sebagai jawaban dari keresahan orang tua terhadap sekolah tetapi masih merasa ragu untuk dapat melakukan pembelajaran mandiri dirumah. Tetapi jelas konsepnya tidak sekaku sekolah formal.  


Terlihat beberapa PKBM hadir dengan pembagian sistem kelas yang sama seperti sekolah formal, pembelajaran yang dilakukan lebih dari empat jam dalam satu hari, hingga kewajiban menggunakan buku paket dan sumber belajar yang tidak beragam. Akhirnya orang tua masih merasa pendidikan anaknya merupkan otoritas penuh dari lembaga tersebut. Lalu apa bedanya dengan sekolah formal jika begitu?

Hadirnya PKBM sekaku itu menyebabkan miskonsepsi terhadap lembaga homeschooling yang benar-benar hadir dengan konsep berbeda dari sekolah formal. Fleksibitas Homeschooling masih bisa tetap dirasakan jika konsepnya benar-benar ditanamkan. 

Homeschooling KITA hadir dengan konsep sekolah rumah, kami memiliki kurikulum dengan fleksibilitas tinggi agar orang tua dapat ikut terlibat dalam pembentukan kurikulum yang dipelajari anak. Kebebasan dalam memberikan input dan ide dalam rancangan kurikulum disekolah kami menjadikan orang tua mendapatkan kendali dalam pembelajaran anak. Jadi memang betul orang tua dapat dengan aktif ikut terlibat dalam pembentukan kurikulum yang dipelajari. 


Selain mendapatkan laporan perkembangan pembelajaran anaknya, orang tua juga mendapatkan informasi mengenai tema yang dipelajari agar dapat memberikan lingkungan yang mendukung pembelajaran anak dirumah. Sehingga proses belajar anak bukan hanya dilingkungan sekolah. Durasi belajar siswa di Homeschooling KITA kurang dari 10 jam per minggu. Siswa dapat memiliki waktu luang untuk mengembangkan minat dan bakatnya. 


Homeschooling KITA hadir sebagai jembatan kebutuhan orang tua yang merasa ragu melakukan homeschooling mandiri namun tidak ingin menyekolahkan anak. Kami bukan sekedar tempat anak belajar, tetapi juga sebagai mitra orang tua dalam pendidikan anak. Perkembangan anak bukan hanya diukur dalam bidang akademis tetapi juga non akademis. Dengan kerjasama antara lembaga dan orang tua anak dapat tumbuh dengan kemampuan terbaiknya. 

 

 

 

 

Monicka
Parenting Enthusiast - Homeschooling KITA