Sistem sekolah membuat siswa lebih sering difokuskan untuk mencari jawaban atas setiap pertanyaan. Siswa di pandu untuk memahami materi, menghafal, lalu di tes melalui pertanyaan-pertanyaan yang mengetes ingatan anak. Namun apakah anak benar-benar paham atas apa yang dipelajari atau apakah dia hanya menghafal apa yang harus dipelajari?
Dalam ruang kelas dan saat belajar dirumah, siswa di pandu untuk menyelesaikan soal-soal yang ada di buku mereka. Proses mencari jawaban sering sekali hanya sekedar mencari di buku atau mungkin saja di mesin pencarian. Anak diminta untuk mendengarkan penjelasan guru saat di kelas dan membaca lebih lanjut saat di rumah. Pekerjaan Rumah yang diberikan guru juga memiliki tendensi untuk fokus kepada jawaban. Sehingga anak hanya terbiasa mencari jawaban tanpa memiliki keinginan untuk mencari tahu lebih lanjut, karena ya jawabannya sudah ketemu.
Pola ini membuat anak hanya berfokus kepada jawaban, semakin banyak pertanyaan yang bisa di jawab maka anak akan merasa semakin berhasil. Tapi apa anak-anak memang paham dengan pertanyaan dan jawaban yang mereka kerjakan?
Dengan selalu fokus kepada mencari jawaban anak akan merasa belajar untuk mencari tahu hal diluar pertanyaan akan menjadi beban. Pernah kah melihat anak yang membaca buku pelajaran namun hanya fokus untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada, ia melompati informasi bacaan yang tersedia karena terlalu terdistraksi mencari jawaban. Mereka merasa informasi diluar jawaban yang ada terlalu banyak, sehingga terlihat menjadi beban.
Proses ini membuat anak tidak melihat proses belajar sebagai sesuatu yang utuh. Orang akan memiliki keinginan belajar ketika memiliki keingintahuan dan pertanyaan yang berasal dari dirinya. Lalu tergerak untuk melihat informasi yang berhubungan dengan pertanyaan yang dimilikinya. Dalam mencari informasi anak akan melihat banyak fakta yang terapapar lalu ia bisa mengambil kesimpulan mengenai pertanyaan yang dimilikinya. Ketika anak terbiasa mencari jawaban untuk menjawab soal dalam buku, anak tidak akan menyadari proses ini, karena anak terlalu fokus kepada jawabannya.
Jawaban sering sekali menjadi fokus dalam pelajaran di sekolah. Padahal jawaban seharusnya merupakan hasil dari proses belajar yang ada. Bagaimana anak akan memiliki growth mindset ketika kita orang dewasa selalu mementingkan hasil?
Monicka
Parenting Enthusiast - Homeschooling KITA