Setting Goals Together

 

 

 

Parents ketika memutuskan untuk mengikuti lembaga Homeschooling, orang tua akan terlibat langsung dalam proses pembelajaran anak. Mulai dari kekurangan yang harus diperhatikan, dan ketertarikan anak yang akan dikembangkan. Orang tua, anak, dan lembaga akan secara langsung bekerjasama untuk perancangan tujuan pendidikan anak.

 

Di sisi lain ketika anak mengikuti sekolah formal, maka orang tua secara penuh melepas tanggung jawab akan pendidikan anak ke sekolah. Karena sekolah sudah memiliki standarisasi yang harus dipenuhi, maka kekurangan siswa akan didorong agar dapat memenuhi standard tersebut. Ketertarikan siswa, kemungkinan besar tidak mendapat waktu dan tempat yang banyak disekolah, jadi akan dikembangkan diluar sekolah. Orang tua mungkin tetap dapat mendukung perkembangan pendidikan anak, namun tidak dapat turun tangan secara langsung.

 

Dalam perancangan tujuan pendidikan anak, ada fokus orang tua yang harus diperhatikan. Apabila orang tua berfokus pada standarisasi yang harus dicapai, maka anak akan menghabiskan waktu untuk mencapai standard tersebut. Namun apabila orang tua dapat mempercayai kemampuan anak, maka potensi dan minat anak akan berkembang tinggi.

 

Misalkan ada seorang anak yang memiliki kekurangan dalam bidang sains namun memiliki kecerdasan dalam bidang bahasa. Bila orang tua nya fokus kepada standard, maka ia akan melihat anaknya tertinggal dalam bidang sains. Mengejar nilai sains agar mencapai standard yang diperlukan, sehingga kemampuan bahasa yang dimiliki tidak dilatih. Apabila orang tua tersebut fokus kepada kemampuan anaknya, percaya bahwa kemampuan bahasa anaknya merupakan kelebihan anaknya yang dapat dikembangkan. Maka orang tua akan mengajak anaknya untuk fokus kepada pengembangan bahasanya, sehingga kemampuan bahasa anaknya akan menjadi keterampilan.

 

Di jaman sekarang, dengan keterampilan bahasa yang tinggi dapat memiliki banyak bidang profesi. Mulai dari penulis, penerjemah, jurnalis, MC, editor, copywriter, bahkan pengacara. Karena kemampuan dan ketertarikan dalam bahasa didukung oleh orang tuanya, sehingga anak dapat memupuk kemampuannya semenjak dini dan mencapai keterampilan yang optimal di tahun produktifnya. Jika orang tua berfokus pada standard, di tahun akademik ia akan fokus untuk mencapai standard pada setiap mata pelajaran. Maka ketertarikan bahasa anak baru dapat diasah ketika ia menyelesaikan tahun akademiknya.

 

Bukankah sudah sering mendengar kalimat seperti ini ketika anak meminta agar bisa fokus kepada bidang yang menjadi ketertarikannya, “fokus sama sekolah dulu, nanti bisa kok abis lulus sma.”. namun sering sekali ketika lulus sma, anak sudah lupa atau kehilangan semangat atas ketertarikannya. Ada juga yang akhirnya ragu dengan pilihannya, sehingga anak yang lulus sma itu sering hanya mengikuti arus kemana teman-temannya pergi.

 

Padahal setiap anak sudah secara alami memiliki kecerdasaan yang unik dan ketertarikan yang beragam. Apabila orang tua dapat fokus kepada hal-hal tersebut, tidak memerlukan waktu banyak anak akan dapat menunjukan kemampuannya dan berkembang dengan pesat.  

 

 

 

 

 

 

 

 

Monicka
Parenting Enthusiast - Homeschooling KITA